Rabu, 11 Oktober 2017

Hama pada Komoditas Tanaman Kacang Panjang






Oleh :

                                      Nama : Septi Ulfiana Rohmatin
                                      NPM   : 1525010041
                                      Kelas  : A-25





PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
2017






Hama pada Komoditas Tanaman Kacang Panjang

  A. Lalat Kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Kerugian : Kerugian hasil yang disebabkan oleh serangan lalat kacang adalah setara dengan presentase kematian tanaman pada suatu areal pertanaman. Karena gerekan larva menyebabkan tanaman menjadi layu mati dan kering karena akar tidak dapat berfungsi normal untuk mengisap air dan unsur hara.

Gejala : terdapat bintik-bintik putih pada kotiledon dan sekitar tulang daun, pertumbuhan tanamanyang terserang terhambat dan daun berwarna coklat kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak.

Siklus Hidup : Gejala kerusakan tanaman mulai terlihat pacta 14 hari setelah tanam dan berakhir pada 30 hari setelah tanam. Lalat kacang dewasa berukuran 1,9-2,2 mm berwarna hitam, lalat dewasa meletakan telur sejak tanaman kedelai muncul diatas tanah sampai sekitar 2 minggu setelah tanam. Telur diletakan secara terpisah dalam lubang di dikoteledon atau pangkal helai daun pertama atau kedua.
Seekor induk betina lalat mampu meletakan telur 94-183 butir menetas 48 jam setelah diletakan. Larva berbentuk ramping panjang maksimal 3,75 mm dan lebar 0,15 mm memakan keping biji atau daun selama 2 hari, larva menggerek daun menuju ke batang hingga pangkal batang atau pangkal akar. Melalui kulit batang. Stadia larva berkisar antara 7 -11 hari. Pupa terbentuk di bawah epidermis kulit padakal batang atau pangkal akar. Siklus hidup lalat kacang berkisar 17-26 hari.


Faktor yang mempengaruhi kehidupan hama dari :

1. Luar :
a. Iklim : Perkawinannya (kopulasi) biasa terjadi antara pukul 09.00-10.00 pagi. Waktu matahari bersinar terik, lalat ini bersembunyi di dalam rumput. Lalat kacang bertelur pada pagi hari. Telurnya diletakkan pada keping biji atau pada daun pertama.
b. Tanah : -
c. Tanaman Inang : Tanaman kacang-kacangan seperti kacang tanah,kacang hijau dan kacang panjang.
d. Faktor Hayati : -

2. Dalam :
a. Kemampuan Berkembang Biak : Seekor induk betina lalat mampu meletakan telur 94-183 butir menetas 48 jam setelah diletakan.
b. Sifat Mempertahankan Diri : -
c. Umur Imago : Siklus hidup lalat kacang berkisar 17-26 hari.


Pengendalian :
1. Penyemprotan dengan PESTONA.
2. Pergiliran tanaman dengan bukan kacang-kacangan.
3. Tanam serempak dengan selisih waktu tanam kurang dari 10 hari.
4. Menutup lubang tugal dengan mulsa (jerami, rumput daun kering).
5. Pencabutan dan pemusnahan tanaman terserang.
6. Perawatan benih (untuk benih yang akan ditanam di daerah kronis/endemis)
7. Penyemprotan insektisida efektif apabila ditemukan serangan kurang dari 2% pada umur kurang 10 hari setelah tanam.



B. Kutu Daun (Aphis cracivora Koch)
Kerugian : penurunan hasil produksi. Serangan berat pada fase pembungaan atau pembentukan polong dapat menurunkan hasil panen. Selain itu, kutu daun kacang juga merupakan vektor penyakit virus (CAMV).

Gejala : Tanaman yang terserang akan terhambat pertumbuhannya menjadi lemah dan kehilangan warna daun, mengkerut dan akhirnya menyebabkan. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektorvirus.

Siklus Hidup :
1) Sifatnya partenogenesis, yaitu telurnya berkembang menjadi nimfa tanpa terjadi pembuahan, kemudian dilahirkan oleh induknya.
2) Lama hidupnya antara 13 - 18 hari dengan 4 - 8 kali instar.
3) Nimfa yang baru terbentuk langsung mengisap cairan tanaman secara bergerombol. Nimfa dewasa berwarna hitam dan berkilau. Antenenya lebih pendek dari pada abdomen.
4) Betina menjadi dewasa setelah berumur 4 - 20 hari. Panjang tubuh yang bersayap rata-rata 1,4 mm dan yang tidak bersayap rata-rata 1,5 mm. Mulai menghasilkan keturunan pada umur 5 - 6 hari dan berakhir sepanjang hidupnya.


Faktor yang mempengaruhi kehidupan hama dari :

1. Luar :
a. Iklim : serangan berat di musim kemarau
b. Tanah : -
c. Tanaman Inang : Tanaman kacang-kacangan seperti kacang tanah,kacang hijau dan kacang panjang.
d. Faktor Hayati : -

2. Dalam :
a. Kemampuan Berkembang Biak : Sifatnya partenogenesis, telurnya berkembang menjadi nimfa tanpa terjadi pembuahan, kemudian dilahirkan oleh induknya. Lama hidupnya antara 13 - 18 hari dengan 4 - 8 kali instar. Mulai menghasilkan keturunan pada umur 5 - 6 hari dan berakhir sepanjang hidupnya.
b. Sifat Mempertahankan Diri : -
c. Umur Imago : Betina menjadi dewasa setelah berumur 4 - 20 hari.


Pengendalian :
- Dengan rotasi tanaman yang bukan family kacang-kacangan.
- Penyemprotan Natural BVR.
- Penanaman tanaman yang resisten.
- Penggunaan musuh alami seperti Coleoptera, Harmonia arcuata, dan dari ordo Diptera.



C. Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)
Kerugian : Ulat grayak menyebabkan tanaman gundul karena daun dan kacang panjang habis di makan sehingga produksi menurun bahkan gagal panen.

Gejala : Larva yang masih muda merusak daun dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas (transparan) dan tulang daun. Larva instar lanjut merusak tulang daun dan kadang-kadang menyerang polong. Biasanya larva berada di permukaan bawah daun dan menyerang secara serentak dan berkelompok. Serangan berat menyebabkan tanaman gundul karena daun dan polong habis dimakan ulat.
Serangan berat pada umumnya terjadi pada musim kemarau, dan menyebabkan defoliasi daun yang sangat berat. serangan ulat yang masih kecil mengakibatkan bagian daun yang tersisa tinggal epidermis bagian atas dan tulang daunnya saja. Ulat yang besar memakan tulang daun. Serangan berat dapat mengakibatkan tanaman menjadi gundul.

Sikus hidup : Serangga ini berkembang secara metamorfosis sempurna. Perkembangan S. litura terdiri dari empat stadia yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Hama ini bersifat polifag atau mempunyai kisaran inang yang cukup luas. Pada umur 2 minggu, panjang ulat sekitar 5cm. Ulat berkepompong di dalam tanah, membentuk pupa tanpa rumah pupa (kokon), berwarna coklat kemerahan dengan panjang sekitar 1,60 cm. Siklus hidup berkisar antara 30-60 hari (lama stadium telur 2-4 hari). Stadium larva terdiri atas 5 instar yang berlangsung selama 20-46 hari. Lama stadium pupa 8-11 hari. Seekor ngengat betina dapat meletakkan 2.000-3.000 telur.


Faktor yang mempengaruhi kehidupan hama dari :

1. Luar :
a. Iklim : Serangan berat pada umumnya terjadi pada musim kemarau.
b. Tanah : -
c. Tanaman Inang : Hama ini bersifat polifag atau mempunyai kisaran inang yang cukup luas.
d. Faktor Hayati : -

2. Dalam :
a. Kemampuan Berkembang Biak : Ngengat betina meletakkan telurnya di permukaan daun tanaman dengan jumlah telur antara 2000-3000 butir. Setelah 3-5 hari, telur akan menetas menjadi larva dan hidup secara berkelompok dalam jumlah sagat banyak.
b. Sifat Mempertahankan Diri : -
c. Umur Imago : Stadium pupa akan berlangsung selama kurang lebih 8 hari, kemudian akan keluar ngengat dewasa. Pada umur 2-6 hari, ngengat dewasa sudah kembali bertelur untuk menurunkan generasi baru.


Pengendalian :

Pengendalian Secara Teknis
Pengendalian dilakukan dengan melakukan teknis budidaya yang benar. Beberapa upaya teknis untuk mengurangi serangan ulat grayak adalah menjaga sanitasi kebun, pengolahan tanah (pencangkulan dan penggaruan), penggiliran tanaman.

Pengendalian Mekanis 
Lakan penangkapan secara manual, terutama terhadap larva. Pengendalian ini efektif dilakukan pada malam hari. Jika ditemukan sekumpulan telur yang berada di permukaan daun dan diselimuti seperti benang kelamat, segera musnahkan.

Pengendalian Secara Biologi
Pengendalian ini pada initinya menitikberatkan pada pemanfaatan musuh alaminya. Terdapat beberapa musuh alami ulat grayak baik dari jenis predator, parasitoid, maupun patogen. Beberapa jenis predator yang bisa dimanfaatkan untuk menekan populasi ulat grayak antara lain Lycosa pseudoannnulata (Araceae), Paederus fuscipes (Coleoptera), Euburellia stali (Dermaptera), dan Eocantheocona furcellata (Hemiptera). Sementara itu, jenis parasitoid yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan ulat grayak adalah Apanteles sp. (Hymenoptera), dan Telenomus sp. (Hymenoptera). Sedangkan patogen yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan ulat grayak adalah SlNPV dan Beauveria bassiana.

Pengendalian Kimiawi
Upaya pengendalian kimiawi hanya dilakukan apabila serangan tidak terkendali setelah dilakukan upaya-upaya pengendalian di atas. Ulat grayak tergolong jenis ulat yang mudah resisten atau kebal terhadap suatu jenis bahan aktif pestisida. Oleh karena itu, penggiliran bahan aktif pestisida setiap kali penyemprotan merupakan kunci keberhasilan pengendalian Spodoptera sp. Penggantian bahan aktif dapat memutus resistensi ulat grayak terhadap pestisida. Pengendalian kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan dan dilakukan secara berseling setiap kali penyemprotan.



D. Penggerek Biji (Callosobruchus maculatus L)
Kerugian : Gagal panen dan kerugian besar pada petani. Biji tidak dapat tumbuh karena bolong dan kehabisan cadangan makanannya.

Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%.

Siklus hidup : Hama ini merupakan hama gudang yang menyerang hasil panen dalam gudang. Tarsi tampaknya 4-4-4, tapi sesungguhnya 5-5-5. Tubuh oval, bagian belakang lebar, warna hitam atau coklat dengan bintik-bintik. Dari atas kepala tersembunyi elytra pendek tidak sampai ujung abdomen. Serangga ini merupakan family dengan jumlah yang relatif sedikit. sepanjang hidupnya larva berada dalam biji-bijian, dewasa sebagian ditemukan dibunga-bunga.


Faktor yang mempengaruhi kehidupan hama dari :

1. Luar :
a. Iklim : suhu dan kelembaban optimum untuk perkembangan C. Maculatus adalah 32.5°C dan 90% ; dan imago betina akan meletakkan telur lebih banyak pada kisaran suhu 30-35°C.
b. Tanah : -
c. Tanaman Inang : Hama ini banyak menyerang benih kopi dan benih famili Fabaceae dalam penyimpanan.
d. Faktor Hayati : -

2. Dalam :
a. Kemampuan Berkembang Biak : -
b. Sifat Mempertahankan Diri : -
c. Umur Imago : Imago membutuhkan waktu 24 sampai 36 jam untuk menyempurnakan fasenya. Jantan menemui betina untuk mengiseminasi, dan sel telur disimpan oleh imago betina. Imago jantan dan betina membutuhkan makanan dan minuman selama menyelesaikan siklus hidupnya, yaitu selama 10−14 hari.


Pengendalian : dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji. Ekstrak buah maja selain bersifat repellen dan ovicidal juga dapat bersifat feedent deterent atau penghambat makan pada serangga.



E. Ulat bunga ( Maruca testualis)
Kerugian : Penurunan hasil karena serangan M. testulalis dapat sangat besar. Kehilangan hasil pada berbagai legum karena hama ini diperkirakan 20 - 60 persen. M. testulalis sering mengakibatkan kerusakan berat pada kacang tunggak, dengan kehilangan hasil yang dapat mencapai 70 persen. Di Indonesia, kerusakan sebesar 25 persen pada kedelai pernah dilaporkan. Pada kacang panjang, hama tersebut mengakibatkan kerugian yang cukup fatal dan menurunkan mutu hasil.

Gejala : Bunga yang baru mekar, kelopak bung , polong muda, daun muda dan tunas rusak dengan bekas gigitan. Bagian tanaman dijalin dengan jaring mirip jaring laba-laba, kalau di buka, didalamnya tampak sosok larva.

Siklus hidup : Hama ini tersebar di daerah tropis, ia menkhususkan diri menyerang tanaman family Leguminosae. Termasuk dalam daftarnya buncis, kacang panjang, tanaman penutup tanah Crotalaria, dan kedelai. Larva menyerang ovarium bunga yang baru mekar, kelopak bunga, polong muda, daun muda, dan tunas. Ukuran larva berwarna hijau cerah dengan kepala gelap ini sekitar 1,6 cm. Selanjutnya ia akan membentuk pupa di dalam tanah.
Serangan terjadi saat tanaman baru bertunas atau mengeluarkan polong. Siklus hidup Ngengat bertelur di kuncup bunga, bunga, atau pada polong muda. 3-5 hari telur menetas menjadi larva dan mulai memakan tunas, bunga, daun, dan polong. Larva bertambah besar dan berpindah ke tempat lain pada umur 4-7 hari , ini merupakan stadia paling berbahaya dari pertumbuhan hama ini. Setelah umur 6-8 hari larva berubah menjadi pupa di tanah dan membutuhkan waktu 5-7 hari untuk menjadi serangga dewasa.


Faktor yang mempengaruhi kehidupan hama dari :

1. Luar :
a. Iklim : -
b. Tanah : -
c. Tanaman Inang : buncis, kacang panjang, tanaman penutup tanah Crotalaria, dan kedelai. Larva menyerang ovarium bunga yang baru mekar, kelopak bunga, polong muda, daun muda, dan tunas.
d. Faktor Hayati : -

2. Dalam :
a. Kemampuan Berkembang Biak : Periode dari telur sampai dewasa 30 - 35 hari. Siklus satu generasi terjadi antara 22 - 25 hari. Secara teoritis, dalam satu musim tanam bisa terdapat sampai empat generasi.
b. Sifat Mempertahankan Diri : -
c. Umur Imago : Lama hidup imago 5 - 7 hari.


Pengendalian :
- Dengan cara mekanis dapat langsung di ambil dan di musnahkan yang terlihat pada tanaman yang terserang.
- Secara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida kontak berbahan dasar Protiofos, seperti Tokuthion 500 EC, Prevathon 50 SC berbahan aktif Klorantraniliprol dan Regent 50 SC berbahan aktif Fipronil pada onsentrasi sesuai label.
- Dengan cara budidaya, membersihkan serasah dan gulma di sekitar tanaman utama.





DAFTAR PUSTAKA


Akiku. 2012. Hama dan Penyakit Kacang Panjang. http://infowongtani.blogspot.co.id/2012/09/hama-dan-penyakit-kacang-panjang-dan.html. Di unduh Pada 12 Februari 2017. Pukul 23.02
Bajigur. 2014. Laporan Praktikum Perlindungan Tanaman. http://kuliahfaperta.blogspot.co.id/2014/04/laporan-praktikum-perlindungan-tanaman.html.  Di unduh Pada 12 Februari 2017. Pukul 23.02
Darma, Budi. 2011. Hama dan Penyakit pada Tanaman Kacang Panjang. http://budidarma.com/2011/11/hama-dan-penyakit-pada-tanaman-kacang-panjang.html. Di unduh Pada 12 Februari 2017.           Pukul 23.02
Junior. 2015. OPT. http://www.opete.info/detail.php?idh=167. Di unduh Pada 12 Februari 2017. Pukul 23.02
Mulyana, Kustia. 2013. Budidaya Kacang Panjang. http://riankustiamulyana.blogspot.co.id/2013/07/budidaya-kacang-panjang.html. Di unduh Pada 12 Februari 2017. Pukul 23.02